WHO Sebut Akhir Pandemi Covid-19 di Depan Mata, IDI: Situasinya Masih Dinamis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengisyaratkan akhir pandemi Covid-19 sudah di depan mata.
Terkait hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K), menyebutkan jika situasinya masih dinamis.
Menurutnya, Covid-19 tidak bisa dipastikan, sehingga perlu belajar dari masa lalu. Juga tidak melupakan kebiasaan baik, seperti mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Selamat! Audrey Vanessa Raih Mahkota Miss Indonesia 2022
"Tapi ingat, Covid-19 itu unpredictable, situasinya dinamis. Dulu, tahun lalu kita merasa sudah turun, kasus harian 300. Tiba-tiba muncul omicron, bahkan puncak di Februari sampai 60 ribu," tutur dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K), dalam Webinar Vaksinasi Booster, Kamis (15/9/2022).
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Pengobatan Pernafasan itu menambahkan bahwa kondisi sekarang sedang menuju ke fase endemi. Sehingga, dia meminta agar masyarakat jangan lupa akan pentingnya memakai masker dan vaksin booster Covid-19.
Sebagaimana berdasarkan penilaiannya, angka keterisian rumah sakit mulai menurun. Meskipun ada varian baru, namun tidak sampai menimbulkan peningkatan.
"Alhamdulillah meskipun sekarang ada varian baru enggak sampai puncak, cuman riak-riak saja. Pasien di RS dan kematian menurun, ini arah endemi tapi jangan terlalu euforia," ungkapnya.
Baca juga: Ini Harapan Karolina Bielawska kepada Pemenang Miss Indonesia 2022
"Kebiasaan baik cuci tangan pakai masker dan tingkatan cakupan booster pertama. Primer sudah cukup dan booster pertama," lanjutnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
Terkait hal tersebut, Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Dr. dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K), menyebutkan jika situasinya masih dinamis.
Menurutnya, Covid-19 tidak bisa dipastikan, sehingga perlu belajar dari masa lalu. Juga tidak melupakan kebiasaan baik, seperti mematuhi protokol kesehatan.
Baca juga: Selamat! Audrey Vanessa Raih Mahkota Miss Indonesia 2022
"Tapi ingat, Covid-19 itu unpredictable, situasinya dinamis. Dulu, tahun lalu kita merasa sudah turun, kasus harian 300. Tiba-tiba muncul omicron, bahkan puncak di Februari sampai 60 ribu," tutur dr. Erlina Burhan, MSc., Sp.P.(K), dalam Webinar Vaksinasi Booster, Kamis (15/9/2022).
Dokter Spesialis Pulmonologi dan Pengobatan Pernafasan itu menambahkan bahwa kondisi sekarang sedang menuju ke fase endemi. Sehingga, dia meminta agar masyarakat jangan lupa akan pentingnya memakai masker dan vaksin booster Covid-19.
Sebagaimana berdasarkan penilaiannya, angka keterisian rumah sakit mulai menurun. Meskipun ada varian baru, namun tidak sampai menimbulkan peningkatan.
"Alhamdulillah meskipun sekarang ada varian baru enggak sampai puncak, cuman riak-riak saja. Pasien di RS dan kematian menurun, ini arah endemi tapi jangan terlalu euforia," ungkapnya.
Baca juga: Ini Harapan Karolina Bielawska kepada Pemenang Miss Indonesia 2022
"Kebiasaan baik cuci tangan pakai masker dan tingkatan cakupan booster pertama. Primer sudah cukup dan booster pertama," lanjutnya.
Lihat Juga: Apakah Pembatasan Perjalanan ke Singapura Diberlakukan? Buntut COVID-19 Varian KP Merebak
(nug)